7 Manfaat Teh Matcha Bagi Kesehatan Tubuh Dan Pikiran
Apa Itu Teh Matcha?
Matcha adalah sejenis teh hijau yang terbuat dari bubuk daun tanaman Camellia Sinensis. Awalnya disajikan pada upacara minum teh di negara Jepang, Teh Matcha sekarang banyak tersedia dan digunakan dalam industri makanan dan masakan.
Meskipun berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau, Matcha ditanam secara berbeda sehingga memiliki profil nutrisi yang unik. Tanaman ini ditutupi dengan tikar bambu selama sebagian besar masa pertumbuhannya, sehingga meningkatkan jumlah Klorofil pada daun sehingga menghasilkan warna hijau cerah yang khas.
Terbuat dari bagian pucuk tanaman yang termuda dan paling segar, daunnya dikukus untuk mempertahankan warna dan nutrisinya, kemudian dikeringkan menggunakan mesin khusus. Batangnya dibuang dan daunnya digiling hingga menjadi bubuk halus. Jadi, saat kita menikmati secangkir Matcha, kita mengonsumsi seluruh daunnya, bukan hanya infus daunnya saja.
Beberapa produk yang dijual dengan nama ‘Matcha’ sebenarnya adalah teh hijau versi bubuk. Produk-produk ini terlihat sangat mirip sehingga tidak selalu mudah untuk membedakannya.
Cara Menyiapkan Teh Matcha
Masukan 1-2 sendok teh bubuk Matcha ke dalam mangkuk atau cangkir lalu tambahkan air panas yang tidak terlalu mendidih. Aduk kuat-kuat dengan gerakan zig-zag hingga berbusa, segelas Teh Macha siap di hidangkan!
Manfaat Nutrisi Pada Teh Matcha
Berkat kondisi pertumbuhannya yang unik, tanaman teh menghasilkan Asam Amino dalam jumlah lebih tinggi, termasuk L-theanine, senyawa tanaman yang disebut Polifenol serta nutrisi antioksidan seperti Vitamin C. Matcha juga relatif tinggi kafein dibandingkan teh lainnya.
Perlu diingat bahwa nilai gizi teh yang Kamu siapkan akan bergantung pada suhu air yang Kamu gunakan, jadi selalu gunakan air panas, bukan air mendidih, untuk hasil terbaik.
7 Manfaat Teh Matcha Bagi Kesehatan
-
Tinggi Akan Polifenol
Senyawa yang disebut Polifenol diketahui dapat melindungi tubuh dari penyakit dan memberikan kontribusi penting terhadap pola makan yang sehat dan seimbang. Teh Matcha sangat kaya akan senyawa ini, meskipun teh tersebut belum tentu mengandung Katekin tinggi yang membuat teh hijau terkenal.
Daun yang lebih muda dalam kondisi pertumbuhan yang teduh menghasilkan beberapa senyawa tersebut, seperti Epigallocatechin Gallate dan Epicatechin, yang lebih rendah, sementara senyawa lain, seperti Epigallocatechin Gallate, memiliki kadar yang jauh lebih tinggi. Proses pembuatannya yang unik juga menjaga sebagian besar nilai nutrisi tanaman.
-
Meningkatkan Fungsi Dan Kesehatan Otak Serta Mingkatkan Kewaspadaan
Matcha adalah sumber Polifenol, Klorofil, Kafein, dan L-Theanine terkonsentrasi, yang semuanya bermanfaat bagi fungsi otak. Sebagai stimulan, kafein bekerja pada sistem saraf pusat, meningkatkan metabolisme energi di seluruh otak serta meningkatkan kewaspadaan dan kinerja memori. Kafein juga memiliki sifat antioksidan dan bersama dengan Katekin dalam Matcha, dapat membantu mencegah terjadinya atau perkembangan kondisi neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
-
Menghilangkan Stres
Asam Amino L-Theanine mungkin memiliki manfaat untuk sistem saraf. Membantu meningkatkan kadar Neurotransmitter GABA yang dapat menenangkan pikiran.
Namun, seberapa efektif secangkir Matcha yang Kamu minum bergantung pada keaslian dan proses penting tanaman selama tahap pertumbuhan, yang meningkatkan kadar L-Theanine. Matcha tradisional Jepang kaya akan L-Theanine, dengan kadar Kafein dan Katekin yang lebih rendah. Sayangnya, matcha yang diproses secara komersial sering kali gagal memenuhi rasio ini dan akibatnya tidak memiliki manfaat penghilang stres.
-
Membantu Kesehatan Jantung Dan Sistem Kardiovaskular
Penelitian menunjukkan bahwa seperti teh hijau, Matcha adalah pilihan yang baik jika Kamu ingin mengurangi risiko penyakit jantung dan kondisi terkait, termasuk serangan jantung dan Stroke. Salah satu manfaatknya adalah dapat membantu mengelola kolesterol dalam darah.
-
Baik Untuk Kesehatan Tulang
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan memilih teh, terutama jenis teh hijau, dapat membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Teh hijau, termasuk Matcha, tampaknya lebih bermanfaat dalam meningkatkan kepadatan mineral tulang dibandingkan jenis teh lainnya karena kandungan senyawa tanamannya yang lebih tinggi, penurunan oksidasi, dan peningkatan kapasitas antioksidan.
-
Dapat Membantu Mengendalikan Berat Badan
Penelitian menunjukkan senyawa tumbuhan dan Kafein dalam jenis teh hijau seperti Matcha dapat meningkatkan laju metabolisme dan mempercepat pembakaran lemak pada mereka yang memiliki proporsi lemak perut yang tinggi . Efek ini dapat ditingkatkan bila konsumsi Matcha dikombinasikan dengan program jalan cepat 30 menit setiap hari.
-
Dapat Membantu Mengendalikan Gula Darah
Penelitian menunjukkan teh hijau, termasuk Matcha, dapat meningkatkan respon kita terhadap hormon gula darah, Insulin, yang dapat membantu mengendalikan gula darah di dalam tubuh kita.
Apakah Teh Matcha Aman Untuk Semua orang??
Teh Matcha secara umum dianggap aman bagi sebagian besar orang. Namun, jika Kamu sensitif terhadap Kafein, disarankan untuk membatasi jumlah minuman berkafein, termasuk Matcha. Mengonsumsi terlalu banyak Kafein dapat mengganggu tidur dan, pada beberapa individu, dapat meningkatkan kecemasan. Jika Kamu termasuk dalam kelompok ini, kurangi asupan dan usahakan untuk meminum minuman berkafein paling telat sekitar jam 12 siang. Kelompok lain yang harus membatasi asupan kafeinnya ialah wanita hamil.
Yang Harus Dilakukan Sebelum Membeli Teh Matcha?
Saat membeli Matcha, pastikan bubuknya berwarna hijau cerah, teksturnya sangat halus dan dikemas untuk membatasi paparan udara dan cahaya. Umumnya teh Matcha lebih mahal dibanding teh hijau pada umumnya, dikarenakan proses pertumbuhan dan pembuatannya yang khusus. Secangkir Matcha harus beraroma harum dengan aroma segar namun berumput dan sedikit rasa manis.
Matcha yang digunakan sebagai bahan dalam produk makanan kemungkinan besar bukan merupakan Matcha premium dan kemungkinan besar merupakan teh hijau bubuk, sehingga kemungkinan besar tidak memberikan manfaat kesehatan yang sama.